meski Asensio gagal -

SIMASBOLA – Villa menang atas Southampton Aston Villa meningkatkan harapan mereka untuk mengamankan musim kedua berturut-

turut di Liga Champions dengan kemenangan atas Southampton yang telah terdegradasi – meskipun

Marco Asensio gagal mengeksekusi dua penalti di babak kedua untuk tim tamu.

Ollie Watkins, yang masuk menggantikan Marcus Rashford di pertengahan babak kedua, memecah

kebuntuan ketika ia menyambut umpan indah Youri Tielemans dengan tendangan first-time yang membentur bagian bawah mistar gawang.

Kiper Southampton Aaron Ramsdale telah menggagalkan tendangan penalti Asensio hanya tiga menit

sebelumnya, setelah Watkins terjatuh akibat tekel keras Jan Bednarek.

Donyell Malen, yang masuk ke lapangan bersama Watkins, membuat skor menjadi 2-0 sebelum Ramsdale

menggagalkan penalti Asensio lainnya di waktu tambahan – hanya untuk John McGinn yang menyambar

bola pantul untuk melengkapi skor sembilan menit setelah masuk dari bangku cadangan.

Villa adalah tim pertama dalam sejarah Liga Primer yang memiliki tiga pemain pengganti berbeda yang

mencetak gol untuk mereka dalam satu pertandingan.

Baca Juga : Perang kata-kata – apakah permainan pikiran Matic sampai ke Onana?

“Para pemain pengganti memberikan dampak yang sangat baik,” kata bos Villa Unai Emery. “Kami mendominasi [babak pertama] tetapi tidak memiliki banyak peluang untuk mencetak gol.

“Di babak kedua, rencana permainannya sama. Kami mencoba untuk terus menekan, dan kami berhasil. Itu adalah 90 menit yang fantastis.”

Cameron Archer dari Southampton memiliki peluang terbaik di babak pertama ketika ia melepaskan

tembakan langsung ke Emiliano Martinez setelah berlari mengejar umpan Kyle Walker-Peters, tetapi itu terbukti menjadi peluang terbaik Saints dalam pertandingan tersebut.

Kemenangan itu mengangkat Villa ke posisi kelima dalam klasemen, sementara Southampton tetap mengantongi 10 poin.

Villa menghadapi tugas berat untuk membalikkan defisit dua gol mereka melawan PSG pada hari Rabu,

tetapi serangkaian lima kemenangan dalam enam pertandingan liga terakhir mereka telah membuat tim

Emery berada di posisi yang baik untuk mengamankan kembalinya segera ke kompetisi musim depan.

Memang, sejak hasil imbang 1-1 dengan Ipswich pada pertengahan Februari, Villans telah

mengumpulkan 17 poin di Liga Premier – lebih banyak dari tim mana pun.

Pertandingan hari Sabtu bukanlah prosesi yang mungkin diprediksi beberapa orang sebelum kick-off,

karena Villa awalnya berjuang untuk menembus sisi Southampton yang bertahan dalam yang ingin menyakiti lawan mereka melalui serangan balik.

Rashford memiliki sundulan awal yang ditahan oleh Ramsdale, sementara kiper Saints juga

menyelamatkan dua tembakan Tielemans yang mengarah ke gawang di babak pertama yang kurang berkualitas.

Baca Juga : Burnley kalahkan Norwich dan raih puncak klasemen Championship

Namun, masuknya Watkins di babak kedua terbukti menjadi titik balik saat ia memenangkan penalti

pertama Villa dua menit setelah memasuki lapangan, sebelum melepaskan tendangan keras melewati Ramsdale untuk mematahkan perlawanan Southampton.

Pemain internasional Belanda Malen melanjutkan penampilan apiknya dengan tendangan keras dari

umpan Morgan Rogers, sebelum McGinn – pemain pengganti babak kedua lainnya – menyelamatkan

muka Asensio setelah penalti kedua pemain pinjaman PSG itu ditepis oleh Ramsdale.

Asensio adalah pemain keempat yang gagal mengeksekusi dua penalti dalam pertandingan Liga Primer

setelah Juan Pablo Angel, Darren Bent, dan Saido Berahino, tetapi penyelamatan Ramsdale tidak terlalu

berarti karena Villa berhasil melampaui sesama calon juara Liga Champions Chelsea dan Newcastle United.

Saints kini telah kalah dalam 26 dari 32 pertandingan Liga Primer mereka musim ini, kekalahan terbanyak

dalam satu musim liga dalam sejarah klub.

Kekalahan kandang ke-13 mereka juga merupakan rekor klub di liga papan atas, sementara mereka gagal

memenangkan 11 pertandingan liga kandang berturut-turut untuk kedua kalinya, terakhir kali melakukannya di Championship antara Oktober 2008 hingga Februari 2009.