22 Desember 2024
Wanita Aceh Utara Curhat Makanan Video seorang wanita di Aceh Utara yang curhat tentang makanan untuk mencegah stunting di posyandu cuma

Wanita Aceh Utara Curhat Makanan Video seorang wanita di Aceh Utara yang curhat tentang makanan untuk mencegah stunting di posyandu cuma

Wanita Aceh Utara Curhat Makanan Cegah Stunting Posyandu Cuma Rp 500-an

Wanita Aceh Utara Curhat Makanan Video seorang wanita di Aceh Utara yang curhat tentang makanan untuk mencegah stunting di posyandu cuma jajanan seharga Rp 500-an viral di media sosial.

Ia yang mengaku bernama Yulia itu menyebut jajanan di berikan Posyandu sebagai bentuk pencegahan stunting pada anak.

Di lihat detikSumut, Jumat (25/8/2023), video itu di rekam di dalam sebuah ruangan.

Dia ikut memperlihatkan beberapa jajanan milik adiknya yang di berikan Posyandu.

“Gimana stunting mau di cegah kalau makanan dari Posyandu kayak gini.

Ada nilai gizinya? Menambah berat badan?” kata Yulia di awal video.

Dia mengaku berasal dari Desa Matang Panyang, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara.

Menurutnya, beberapa jajanan yang di berikan seharga Rp 500-an seperti wafer dan beberapa jenis jajanan lainnya.

Wanita Aceh Utara Curhat Makanan Cegah Stunting Posyandu Cuma Rp 500-an

“Ini masih ada dua lagi snack Rp 500-an itu sudah duluan di makan sama adek. Kayak wafer Rp 500-an,” jelasnya.

Dia menyebutkan, jajanan yang di berikan posyandu tersebut di nilai tak bergizi dan sanggup di belikan orang tua pada anak-anaknya.

Dia menyayangkan makanan yang di sediakan untuk mencegah stunting tersebut.

“Gak ada mensupport sesuai dengan tujuan posyandu,” ujar Yulia.

Camat Paya Bakong, Syahrul Nizam, membenarkan kondisi di desa tersebut sesuai dengan pengakuan Yulia.

Dia mengaku sudah memerintahkan kepala desa agar ke depan memberikan makanan lebih bergizi meski harganya murah seperti telur, jagung dan lainnya.

“Menurut pengakuan kepala desa untuk tahun ini desa fokus membangun pipa jaringan air yang memang juga berkaitan dengan dengan penurunan stunting sehingga dana menjadi berkurang dalam hal pemberian makanan,”

kata Syahrul saat di mintai konfirmasi detikSumut, Jumat (25/8/2023).

Syahrul menyebutkan, makanan tersebut di berikan sebulan sekali saat kegiatan Posyandu.

Anggarannya bersumber dari dana desa namun saat ini jumlahnya terbatas.

“Namun apapun alasannya kepala desa berjanji untuk memperhatikan pemberian makanan lebih bergizi ke depan,” sebut Syahrul.

BACA JUGA : Sekeluarga di Labuhan Batu Pukul dan Bacok Tetangganya, Hanya Karena Kesal Anjingnya Diusir

BACA JUGA : Sekeluarga di Labuhan Batu Pukul dan Bacok Tetangganya, Hanya Karena Kesal Anjingnya Diusir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *