21 Desember 2024

Viral Nasi Goreng Mbak Ita, Ternyata Punya Gizi Tinggi, Ini Takaran Bahan-bahan Cara Memasak

BOCORANSIMAS.COM – Lagi viral di media sosial tentang nasi goreng Mbak Ita yang membuat heboh warga Kota Semarang.

Apa itu nasi goreng Mbak Ita yang banyak di pertanyakan viral oleh netizen dan mengapa setiap RT harus ikut membuat masakan sejuta umat yang mudah di masak itu.

Tak banyak yang tahu jika sebetulnya viral nasi goreng Mbak Ita ada banyak manfaat yang terkandung, terutama punya gizi yang tinggi.

Secara filosofis mengapa setiap warga Kota Semarang di kenalkan nasi goreng Mbak Ita dan bertepatan dengan momentum 17 Agustusan yang ikut di sertakan lomba.

Menyambut HUT ke-78 RI, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menggagas lomba memasak nasi goreng khas Mbak Ita se- Kota Semarang. 

Melalui lomba masak tersebut, nasi goreng Mbak Ita merupakan promosi dalam konsep ketahanan pangan, urban farming, keseimbangan gizi makanan dan penanggulangan stunting kepada masyarakat luas.

Viral Nasi Goreng Mbak Ita

“Saya ini ingin menggerakkan agar ibu-ibu itu kembali lagi ke dapur. Caranya dengan mengadakan lomba masak yang mudah-mudah dulu. Nasi goreng siapa sih yang tidak mau,” kata Mbak Ita, Kamis 3 Agustus 2023.

Bukan lomba masak nasi goreng biasa, ada takaran yang wajib di ketahui agar memiliki nilai gizi yang tinggi dan mampu mencegah stunting.

Kriteria nasi goreng khas Mbak Ita harus menerapkan kaidah Isi Piringku yaitu komposisi bahan ada 1/3 nasi, 1/3 sayur, 1/6 lauk, dan 1/6 buah

Isi Piringku sendiri adalah panduan gizi yang juga menjadi program nasional. 

Harapannya, para ibu peserta lomba nantinya akan menerapkan kaidah Isi Piringku ketika menyiapkan sajian untuk keluarga di rumah. 

Sementara itu, kandungan gizi nasi goreng Mbak Ita di ungkapkan oleh dosen Program Studi Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Dr Sufiati Bintanah.

Ia mengatakan bahwa dalam mengkonsumsi suatu makanan, masyarakat perlu mempertimbangkan kandungan nilai gizi.

Nilai gizi yang di maksud harus mencakup ketentuan cukup dan seimbang. Selain itu, juga wajib memperhatikan tingkat kesehatan dan keamanan pangan yang di hidangkan.

Menurutnya, olahan pangan sejenis nasi goreng di katakan layak dikonsumsi dengan melihat bahan yang di pakai untuk membuatnya.

Peraih gelar doktor dari Undip ini, menambahkan masakan yang oleh kalangan masyarakat Jawa umumnya di sebut sego goreng itu, di dalamnya mencakup beberapa bahan pangan yang di olah menjadi satu.

“Bahan utamanya adalah nasi, kemudian bumbu secukupnya dan minyak goreng,” kata Dosen Prodi Gizi ini.

Dari beberapa bahan itu semestinya bisa di lihat kelayakan hidangan untuk disajikan.

Misal dalam pemakaian minyak goreng, idealnya hanya boleh di pakai sekali untuk memasak. 

Jangan sampai minyak yang sudah berkali-kali di pakai masih digunakan untuk menggoreng nasi. Lebih dari itu, nasi yang akan di goreng sebaiknya masih baru.

Kaya akan GIZI

“Nasi seyogyanya bukan dari memasak dalam jangka waktu lama karena adakalanya berisiko sudah basi. Selain itu juga rawan dengan kuman, bakteri dan lain sebagainya yang bisa mengakibatkan munculnya bibit penyakit,” imbuh Sufiati.

Sufiati Bintanah bahkan merasa perlu memberikan saran supaya nasi goreng di lengkapi sayur segar atau lalapan. 

Bumbu juga harus di perhitungkan dengan memanfaatkan bahan-bahan yang alamiah.

Kendati untuk sebagian orang, sayur seperti kacang-kacangan, jagung, wortel, selada, tomat, kentang, buncis, brokoli, kol, dan lainnya lebih di pakai pemanis hidangan.

Namun sejatinya dengan adanya sayur mayur akan menambah keseimbangan gizi yang akan bermanfaat untuk kesehatan tubuh. 

Sementara itu, Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Etisa Adi Murbawani, M.Si, SpGK (K) menambahkan sebenarnya di lihat dari komposisinya, nasi goreng itu termasuk makanan tinggi kalori. 

“Biasanya pembuatan nasi goreng itu menggunakan banyak minyak/mentega dalam prosesnya. Minyak/mentega merupakan lemak jenuh, yang memiliki efek merugikan bagi kesehatan tubuh,” ungkap dr Etisa.

“Namun jika di tambahkan sayur/lalap, hal itu masih lebih baik.

Karena sayur tinggi kandungan serat yang dapat membantu mengurangi akibat buruk dari lemak jenuh,”

imbuh perempuan yang juga anggota IDI Cabang Kota Semarang ini. 

Selain itu, sebaiknya di tambahkan lauk sebagai sumber protein. Misal telur, ayam, daging, ikan, tapi sebaiknya di olah dengan rendah lemak/tidak di goreng.

“Kalau untuk anak, stunting, boleh di berikan, asal tiap makan, lauknya 2 porsi. Boleh 2 telur atau 1 telur 1 tempe, atau 1 ayam 1 ikan dan lebih baik di tambah sayuran,” katanya.

Demikian penjelasan tentang nasi goreng Mbak Ita yang viral di perbincangkan di media sosial. Ternyata punya banyak manfaat terutama gizi tinggi.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *