Di tengah teriknya musim panas Delhi, sebuah video viral memperlihatkan aksi tak biasa dari Dr.
Pratyush Vatsala, dosen sekaligus kepala Laxmibai College di Delhi University. Ia terlihat memplester dinding kelas menggunakan kotoran sapi sebagai pengganti cat atau semen.
Mungkin terdengar janggal, namun praktik ini sebenarnya merupakan warisan kuno dari pedesaan India
yang kini kembali di lirik karena manfaatnya yang luar biasa—terutama dalam menghadapi krisis iklim dan meningkatnya suhu ekstrem di kota-kota besar.
Seperti di lansir Liputan6.com dari Times of India, Minggu (20/4/2025),
tradisi penggunaan kotoran sapi untuk melapisi lantai dan di nding telah berlangsung selama berabad-abad di pedesaan India.
Selain murah dan mudah di dapat, bahan ini terbukti mampu menjaga suhu ruangan tetap sejuk saat musim panas dan hangat di musim dingin.
Kini, di era urban yang sadar lingkungan, praktik yang dulunya di anggap kuno ini justru di anggap sebagai solusi berkelanjutan yang patut di contoh.
Rahasia di balik keampuhan kotoran sapi terletak pada komposisinya yang bersifat organik dan berserat tinggi. Tidak seperti semen yang menyerap dan menahan panas,
lapisan kotoran sapi yang di campur tanah liat justru menciptakan di nding “bernapas”,
yang memungkinkan penguapan air dan menjaga suhu dalam ruangan tetap stabil.
Rumah yang di lapisi campuran ini bahkan bisa lebih sejuk hingga 7°C di bandingkan lingkungan sekitarnya. Tak hanya itu, kotoran sapi juga memiliki sifat anti-mikroba alami berkat kandungan fenol dan bakteriofag yang mampu melawan bakteri jahat.
Itulah sebabnya, di masa lalu, lantai rumah di desa sering di lapisi kotoran sapi untuk menjaga kebersihan,
terutama di daerah yang belum memiliki akses ke produk pembersih modern.
Inovasi Ramah Lingkungan yang Terinspirasi dari Alam
Mengikuti jejak tradisi ini, sejumlah inovator seperti Dr. Shivdarshan Malik telah mengembangkan material bangunan modern berbasis kotoran sapi,
seperti Vedic Plaster—campuran kotoran sapi, tanah liat, daun neem, dan gipsum yang dapat mengurangi panas secara signifikan.
Bahkan, ia menciptakan Gocrete Bricks, bata yang terbuat dari bahan alami dan mampu memblokir hingga 70% panas dari luar.
Di Tamil Nadu, pasangan suami istri juga membangun rumah ramah lingkungan dengan bahan utama tanah, kapur, kotoran sapi, serta pintu dan jendela bekas.
Ini bukti bahwa jika di gabungkan dengan semangat inovasi, warisan tradisi bisa menjadi jawaban atas tantangan lingkungan masa kini.
Sebuah langkah berani yang mungkin terlihat “kuno,” namun justru selaras dengan kebutuhan dunia modern yang lebih berkelanjutan.

SIMASBOLA Situs Judi Online Terpercaya dan Nomor 1 di Dunia Kami menyediakan Promo Menarik
B onus Deposit SIMASBOLA
Bo nus Deposit New Member 10% (max 200rb) TO X 3
Bon us Deposit Harian 10% (sehari 1x) (max 100rb) TO X 3
Bonu s Mingguan SIMASBOLA
Bon us Rollingan Poker Up To 0.5%
Bo n u s Rollingan Casino Up To 0.8%
B onu s Cashback Sportbook Up To 15%
Bonu s Cashback Slot Games 5%
Bonus Referal Up To 5%
Bonus Level Up (Up To 2.5 Juta)

Leave a Reply