22 Desember 2024
Superdeal 1,6 Triliun Harry Kane Transfer mahal Harry Kane dari Tottenham ke Bayern Muenchen di anggap sebagai bukti ketidakberdayaan jerman

Superdeal 1,6 Triliun Harry Kane Transfer mahal Harry Kane dari Tottenham ke Bayern Muenchen di anggap sebagai bukti ketidakberdayaan jerman

Superdeal 1,6 Triliun Harry Kane Transfer mahal Harry Kane dari Tottenham ke Bayern Muenchen di anggap sebagai bukti ketidakberdayaan jerman

Superdeal 1,6 Triliun Harry Kane ke Bayern Muenchen ialah Kekalahan bagi Sepak Bola Jerman

Superdeal 1,6 Triliun Harry Kane Transfer mahal Harry Kane dari Tottenham ke Bayern Muenchen di anggap sebagai bukti ketidakberdayaan Jerman memproduksi bomber tajam dari garasi mereka sendiri.

Bayern Muenchen adalah pihak yang kalah dalam pertarungan harga dengan Tottenham Hotspur untuk merekrut Harry Kane di bursa transfer musim panas ini.

Klub penguasa Bundesliga berupaya sekeras mungkin menaklukkan Daniel Levy dalam negosiasi.

Namun, Bayern mendapati tiga kali proposal mereka untuk merekrut kapten timnas Inggris itu di tolak Spurs.

Mulai bergerak dari angka 70 juta euro, tawaran Die Roten akhirnya di terima Levy dalam pengajuan keempatnya.

Menurut pakar transfer Fabrizio Romano, Kamis (10/8/2023), Tottenham melunak dengan menerima paket penawaran bernilai lebih dari 100 juta euro atau 1,6 triliun rupiah.

Kini proses kepindahan Harry Kane ke Sabener Strasse tinggal menunggu keputusan sang pemain.

Di atas kertas, Bayern Muenchen tampak sebagai pemenang karena berhasil mewujudkan pembelian pemain yang sangat mereka inginkan.

Namun sebaliknya, jurnalis senior Jerman, Alfred Draxler, dalam kolomnya di Bild menyebut kondisi ini dengan Armutszeugnis

Kata tersebut bisa di artikan semacam bukti ketidaklayakan atau ketidakberdayaan Bayern dan, secara umum, sepak bola Jerman.

Di kenal sebagai salah satu negara dengan tradisi sepak bola yang kuat, publik Jerman kini harus melihat klub terbesar mereka mati-matian mengekspor pemain dari negara lain, apalagi Inggris, dengan harga selangit.

Pembelian Kane akan tercatat sebagai transfer 100 juta euro pertama yang di lakoni klub Bundesliga.

“Kita sekarang berada di biaya transfer sekitar 100 juta. Untuk seseorang berusia 30 tahun. Untuk seorang pemain yang kontraknya habis tahun depan.”

Superdeal Harry Kane ke Bayern Muenchen

“Jumlah yang begitu besar itu bagi saya adalah sebuah bukti ketidakberdayaan.”

“Untuk Bayern yang kaya.

Tapi juga buat sepak bola Jerman keseluruhan,” tulis Draxler, yang kini berusia 70 tahun, di kutip BolaSport.com dari Bild.

Kedatangan Kane memang di yakini bakal menambah kuat Bayern Muenchen.

Kehadiran salah satu striker terbaik di Eropa itu juga bisa mengangkat kembali Bundesliga.

Akan tetapi, di sisi lain, transfer sang raja gol sepanjang masa Tottenham dan timnas Inggris menggerus eksistensi penyerang lokal Jerman sendiri.

Secara lebih luas, kedatangan Kane malah seolah memperkuat fakta ketidakmampuan Jerman melahirkan sosok penyerang tengah yang hebat.

Tiada lagi bomber top sekelas Gerd Mueller atau yang lebih modern, Miroslav Klose, yang di produksi Bundesliga.

Bisa di hitung jari sosok penyerang tengah yang terhitung level elite di hasilkan Liga Jerman 5-10 tahun terakhir.

Belakangan strategi transfer Bayern juga di kritik lantaran amat di dominasi pemain asing.

Tak satu pun produk lokal non-kiper mereka datangkan di bursa transfer dua musim terakhir.

Lesunya usaha memproduksi bomber lokal berkualitas ini di yakini memengaruhi kemunduran sepak bola Jerman secara keseluruhan.

Dekadensi tampak nyata setelah era keemasan Piala Dunia 2014 terlewati.

Di Piala Dunia 2018 dan 2022, Die Mannschaft selalu gugur pada fase grup.

Di Piala Eropa terakhir, mereka juga di singkirkan Inggris pada babak 16 besar.

“Mengapa kita tidak mampu mengembangkan penyerang tengah bertalenta dari kita sendiri?” kritik Draxler berlanjut.

“Dan mengapa kita tidak bergantung lebih kepada pemain akademi sendiri?”

“Beberapa juta dari transfer Kane mungkin akan lebih baik kalau di pakai mengembangkan tim muda.”

“Bahkan di DFB (federasi sepak bola Jerman), tak ada satu pun yang merasa bertanggung jawab atas kurangnya penyerang tengah klasik. Kita sedang tertidur pulas,” lanjutnya.

BACA JUGA : BTN Ngamuk ke Thomas Doll dan Bernardo Tavares, Singgung Pelatih Asing Cari Makan di Indonesia Tapi Persulit Timnas

BACA JUGA : Fenomena Langka! Gaji Marselino Ferdinan Naik ke Angka Miliaran Setelah On Fire di Pramusim, Klub Lain Gigit Jari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *