SIMASBOLA.COM – Kekalahan tim bulu tangkis Indonesia pada perempat final Sudirman Cup 2023 masih menyisakan luka mendalam.
Bukan sekadar perihal karena itu adalah kekalahan di fase delapan besar dalam dua edisi beruntun yang harus diterima skuad Merah Putih.
Melainkan karena proses kekalahan itu terjadi.
Pada babak perempat final, hasil undian pun mengantarkan Fajar Alfian dkk menghadapi wakil tuan rumah, China yang notabene merupakan juara grup A.
Rata-rata trennya hampir sama.
Ketika wakil Indonesia unggul, bahkan unggul jauh, mereka tidak bisa tampil konsisten dan tenang saat memasuki poin kritis.
Baca Juga: Hasil Sudirman Cup 2023 – Berjuang hingga ‘Titik Darah Penghabisan’, China ke Final Usai Berjuang 7 Jam Lebih
Lalu Jonatan Christie dengan Kunlavut Vitidsarn.
Kemudian Rinov Rivaldy/Gloria saat nyaris menaklukkan ganda campuran nomor satu dunia, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong sampai Anthony Sinisuka Ginting yang juga sempat unggul telak lawan Shi Yu Qi.
Semuanya nyaris memegang kemenangan.
Tetapi keunggulan besar itu juga sirna setelah banyak melakukan kesalahan sendiri di poin genting, rata-rata akibat terlalu bernafsu ingin menuntaskan gim atau menjadi panik saat lawan mengejar.
Sebab secara skill dan teknik, pebulu tangkis Indonesia pun sudah banyak yang menembus level dunia.
“Faktor pendukung tuan rumah juga sangat besar terhadap permainan lawan yang kita hadapi kemarin,” lanjutnya.
Sejatinya, kejutan menerjunkan pasangan rombakan alias scratch pair seperti Rinov/Gloria nyaris saja berhasil menggocek pertahanan Zheng/Huang.
Rinov/Gloria bahkan sempat unggul 18-14 di gim kedua, di mana pada gim pertama sebelumnya mereka menang. Kurang tiga poin lagi mereka bisa mengunci kemenangan partai pertama untuk Indonesia.
Sayangnya, finishing yang terkait aspek mental itulah yang jadi pengganjal.
Sebab tak masuk semifinal artinya tak akan mendapat medali dan tidak akan naik podium.