Perayaan Juara Barcelona Diwarnai
Vinicius Junior lagi-lagi menjadi korban dalam perayaan juara Barcelona yang di warnai chant tidak pantas oleh para pendukung Blaugrana.
Barcelona baru saja memastikan diri sebagai juara Liga Spanyol 2022-2023.
Keberhasilan Barcelona menjuarai La Liga musim ini di pastikan setelah mengalahkan tetangga mereka, Espanyol.
Dalam laga bertajuk Derbi Catalunya itu, Barcelona berhasil menang atas Espanyol dengan skor 4-2 di RCDE Stadium pada Minggu (14/5/2023) waktu setempat atau Senin dini hari WIB.
Berkat tiga poin tersebut, Barcelona berhasil mengoleksi 85 poin dari 34 pertandingan.
Blaugrana meninggalkan rival abadi mereka, Real Madrid, yang berada di posisi kedua dengan raihan 71 poin dari 34 laga.
Dengan selisih 14 poin dan sisa empat laga, Los Blancos di pastikan sudah tidak bisa menyalip Barcelona.
Keberhasilan Barcelona meraih gelar Liga Spanyol tidak hanya di rayakan oleh para pemain dan staf kepelatihan, tetapi juga para pendukung Blaugrana.
Perayaan Juara Barcelona Diwarnai Chant Tak Pantas
Para pendukung El Barca pun menyesaki jalan-jalan di seluruh penjuru kota Barcelona dan ikut merayakan keberhasilan tersebut.
Saat para pemain Barcelona melakukan parade juara dengan bis atap terbuka, para suporter pun ikut bernyanyi dan meneriakkan nyanyian untuk merayakan keberhasilan klub kesayangannya mereka.
Namun, perayaan gelar juara tersebut harus tercoreng dengan chant tidak pantas yang di lontarkan oleh sebagian pendukung Barcelona.
Dalam sebuah cuplikan video yang beredar di media sosial Twitter, ada sebagian pendukung Barcelona yang mengejek winger Real Madrid, Vinicius Junior.
Tidak tanggung-tanggung, oknum pendukung tersebut menyumpahi VInicius untuk mati.
Vinicius memang sepanjang musim 2022-2023 kerap menjadi korban rasialisme dari para pendukung klub lawan.
Salah satu tindakan rasialisme bahkan pernah di dapatkan winger asal Brasil tersebut dari pendukung Barcelona dalam laga bertajuk El Clasico pada 19 Maret 2023.
Vinicius sendiri sempat di tanya mengenai responsnya soal kasus rasialisme yang menimpanya.
Winger berusia 22 tahun tersebut hanya bisa berharap kasus rasialisme semakin berkurang ke depannya.
“Tidak semua orang bisa memiliki mentalitas yang saya miliki,” ucap Vinicius.
“Tentu saja, setiap wawancara yang saya berikan sangat menyedihkan harus membicarakannya.”
“Kami berharap ada lebih sedikit kasus rasialisme dan kami berharap untuk dunia yang lebih baik,” tutur Vinicius melanjutkan.