Pelajaran Insiden Pemotor Gagal Nyalip Truk Malah Jatuh Terlindas
Pelajaran Insiden Pemotor Gagal Nyalip Baru-baru ini, video yang menunjukkan pemotor gagal nyalip truk viral di media sosial.
Pada tayangan berdurasi singkat tersebut, pemotor dan penumpangnya jatuh hingga salah satunya masuk ke kolong truk.
Melalui video yang detikOto lihat dari akun Instagram @pkukehilangan, pemotor tersebut membawa penumpang wanita.
Mereka melaju di jalur tengah saat kondisi jalan sedang padat-padatnya.
Bukan hanya itu, di kiri-kanan jalan juga banyak truk yang melintas.
Ketika hendak menyalip truk besar, pemotor itu sempat menyalakan lampu dim.
Namun, di saat yang sama, truk tersebut juga memberikan sein kanan.
Itu tandanya, kondisi saat itu tak memungkinkan untuk menyalip.
Benar saja, pemotor akhirnya gagal menyalip kendaraan besar tersebut. Mereka justru jatuh dan masuk ke kolong truk.
Pengendara motor selamat, sementara wanita yang di boncenginya terlindas ban belakang truk. Menurut informasi yang kami terima, nyawa si wanita tak tertolong.
“Kejadian semalam di Garuda Sakti Km 6. Semoga korban husnul khatimah. Keselamatan adalah nomor satu.
Biarlah telat sekian detik, asalkan kita terhindar dari musibah di jalan,” tulis akun @pkukehilangan, di kutip Selasa (25/7).
Pelajaran Insiden
Setiap musibah, pasti ada pelajaran yang bisa di petik.
Harapannya, kejadian yang sama tidak terulang lagi di kemudian hari.
Di rector Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana mengingatkan, naik motor di dekat truk memang berbahaya dan butuh kehati-hatian ekstra.
Itulah mengapa, ketika berada di dekat kendaraan besar tersebut, lebih baik kurangi kecepatan untuk memberinya jalan.
“Hindari berkendara di depan truk. Kalau memang terpaksa, kurangi saja kecepatan kendaraan untuk memberinya jalan,” ujar Sony kepada detikoto.
Menurut Sony, mengendarai motor di dekat truk, harus penuh perhitungan. Apalagi ketika hendak menyalip, usahakan tetap berhati-hati. Sebab, lebih baik lambat tapi selamat, ketimbang buru-buru tapi celaka.
“Berkendara di dekat kendaraan besar bahayanya memang tinggi. Pertama, blindspot-nya besar. Kedua, manuvernya butuh space. Ketiga, sering blong remnya. Keempat, mudah oleng. Lalu yang kelima, momentumnya besar kalau kecelakaan biasanya fatal,” ungkapnya.
Bukan hanya itu, pemotor juga harus memahami sinyal komunikasi yang di sampaikan sopir truk.
Jika mereka menyalakan lampu sein kanan, namun belum ada belokan di depan, itu berarti kondisinya tak memungkinkan untuk menyalip.
“Kan banyak pengemudi yang kalau mau mendahului asal nyalip aja, kan bisa aja kalau mereka mau menyusul padahal di depan ada tikungan, kita harus tetap waspada.
Kalau di depan tidak memungkinkan untuk menyalip, biasanya kami kasih sign ke kanan,” demikian kata Achmad Darwilis sebagai sopir di PT Pertamina Patra Niaga.
“Kalau kondisinya aman, biasanya kami kasih sign kiri atau menurunkan kecepatan supaya mereka bisa mendahului,” tambahnya.
Namun sebelum menyalip, hal lain yang perlu di perhatikan ialah blind spot.
Hal termudah yang bisa di lakukan adalah melalui spion truk.
Bila kepala pengemudi truk terlihat dari kaca spion truk, itu tandanya posisi kendaraan tidak berada di titik buta.
BACA JUGA : Viral Pria Onani di Tengah Jalan di Depok, Polisi Turun Tangan
BACA JUGA : Biaya QRIS 0,3% Cuma Dikenakan buat Transaksi Rp 100 Ribu ke Atas