22 Desember 2024

SIMASBOLA.COM – Derita pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, bak terus terjadi selama dua pekan terakhir.

Pada lap kelima Bagnaia harus terbanting dengan keras ke permukaan gravel karena kontak dengan Maverick Vinales (Aprilia Racing) di Tikungan 10.

Pembalap asal Chivasso, Italia, itu awalnya hanya mengira pergelangan kakinya mengalami nyeri biasa.

Akan tetapi, rasa tidak nyaman ini bertahan hingga sekarang.

“Dia (Bagnaia) menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Misano, yang mendapati sebuah retak kecil pada tulang talusnya,” tulis Ducati pada Minggu (20/5/2023).

Hanya beberapa saat setelah kecelakaan, Bagnaia terlipat pertengkaran dengan Vinales.

Perbedaan yang makin tipis antara pembalap motor pabrikan dan satelit membuat semuanya makin bernafsu untuk merebut posisi terdepan sejak awal.

Baca Juga: Petinggi Yamaha Yakinkan Quartararo untuk Ikuti Rekomendasinya soal Pengembangan Motor

“Bahkan mereka yang tidak punya potensi mencoba menyalip enam pembalap dalam satu lap.

Juara Dunia dua kali itu lantas menyarankan MotoGP kembali ke zaman Rossi-Lorenzo-Pedrosa-Stoner saat pembalap tim pabrikan punya margin lebih.

Tujuannya, agar pembalap tidak lagi bergerombol dalam satu grup besar pada awal lomba. Artinya, lebih banyak ruang untuk bermanuver.

“Ritmenya tidak benar-benar cepat, kecuali [Marco] Bezzecchi, dan artinya rombongan pembalap menjadi satu,” imbuh murid Valentino Rossi ini.

“Kita harus kembali membuat sedikit jarak antara motor pabrikan dan satelit atau mencari solusi lain untuk meminimalisir insiden semacam ini.”

Manajer Tim Tech3 sekaligus Presiden Asosiasi Tim Balap di MotoGP (IRTA), Herve Poncharal, bahkan menyebut Bagnaia berbicara “omong kosong”.

Baca Juga: MotoGP Prancis 2023 – Bagnaia Mengaku Tidak Marah dengan Vinales meski Sempat Bertengkar Usai Tabrakan

“Efek bola saljunya bertambah besar dan makin besar ketika, tidak sekali pun, saya membuat komentar apa pun untuk menimbulkan kontroversi.”

“Sebaliknya, saya sadar bahwa ini adalah masalah yang sangat serius seperti keselamatan.”

“Sayangnya, kita memasuki sebuah dinamika saat beberapa orang memilih untuk melihat kontroversinya daripada soal siapa yang menang atau duel-duel indah di lintasan.”

Untungnya, Bagnaia tidak perlu mengkhawatirkan peluangnya untuk tampil di balapan berikutnya.

Masih ada tiga pekan untuk memulihkan diri sebelum seri keenam MotoGP Italia pada 9-11 Juni di Sirkuit Mugello, Italia.

Bagnaia sendiri masih berada di puncak klasemen dengan 94 poin.

Sayangnya, catatan tiga kali gagal finis di lima lomba grand prix terakhir (sisanya kemenangan) membuat dia hanya unggul 1 poin dari rival terdekat, Marco Bezzecchi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *