SIMASBOLA – Dengan Napoli mulai di sebut sebagai calon juara Liga Italia musim ini, pelatih Antonio Conte malah menginjak rem dalam euforia itu.
Napoli menang 2-0 atas Monza dalam laga pekan ke-6 Liga Italia, Minggu (29/9/2024) di Stadion Diego Armando Maradona.
Hasil itu melanjutkan performa bagus Napoli pada awal musim ini.
Sempat takluk 0-3 dari Hellas Verona di pertandingan pertama, I Partenopei sekarang belum terkalahkan lagi.
Khvicha Kvaratskhelia dkk. mengalahkan Bologna 3-0, Parma 2-1, dan Cagliari 4-0.
Sebelum menang 2-0 atas Monza, Napoli menahan Juventus 0-0 di kandang lawan.
Dengan meraih 13 poin dalam 6 laga, Gli Azzurri sekarang memuncaki klasemen.
Tuan Antonio Conte sebagai pelatih langsung terlihat.
Musim lalu Napoli yang berstatus juara bertahan kacau balau setelah di tinggal pelatih Luciano Spalletti.
Memakai 3 pelatih yang berbeda, Napoli gagal mempertahankan gelar.
Mereka bahkan menyelesaikan kompetisi di posisi ke-10, tertinggal 41 poin dari Inter Milan yang menjadi juara.
Napoli Mulai Di sebut
Sekarang di tangan Conte, Napoli kembali ke puncak klasemen Liga Italia setelah terakhir melakukannya 16 bulan yang lalu.
Mulai ada yang menyebut bahwa Napoli adalah salah satu kandidat juara termasuk tentunya suporter mereka.
Apalagi, Conte punya rekam jejak yang hebat dalam membawa sebuah tim meraih scudetto.
Dia pernah mengantar Juventus 3 kali dan Inter Milan sekali merebut gelar juara Liga Italia.
Akan tetapi, di tengah euforia scudetto yang mulai mengelilingi atmosfer Napoli, Antonio Conte malah menginjak pedal rem.
Mantan pelatih Timnas Italia itu menyebut bahwa Napoli masih kalah kuat dalam hal teknik di bandingkan sejumlah klub Serie A.
“Kelebihan Napoli adalah saya bisa melatih tim sepanjang minggu,” kata Conte seperti di kutip dari Calciomercato.
“Kelemahannya adalah tim Napoli tidak sekompetitif mereka yang bermain di kompetisi antarklub Eropa.”
“Kami harus terus bekerja untuk mewujudkan mimpi menjadi kenyataan.”
“Tetapi, realitanya adalah kami masih terlalu jauh untuk merasa bakal bisa meraih scudetto.”
“Saya tahu bahwa ekspektasi terhadap diri saya tinggi karena saya telah melakukan banyak hal penting.”
“Mari biarkan suporter bermimpi tetapi saya akan tetap menjejakkan kaki di tanah.”
“Ada banyak tim yang berada di depan kami yang harus kami kejar.”
“Kami harus mempercepat ketertinggalan untuk membawa Napoli ke tempat seharusnya.”
“Tempat itu bukan posisi ke-10 dan 20 poin di belakang Inter Milan,” pungkas pria berusia 55 tahun ini.