SIMASBOLA – Manajer Exeter City, Gary Caldwell, yakin aksen Skotlandia-nya adalah alasan ia di keluarkan dari lapangan di Lincoln City minggu lalu.
Bos Grecians itu di keluarkan dari ruang ganti karena reaksinya terhadap ofisial keempat setelah gol
kemenangan di menit akhir di anulir karena handball dalam hasil imbang 0-0.
Caldwell kelahiran Stirling mengatakan ia tidak menggunakan bahasa kasar atau berlari ke arah ofisial keempat di Sincil Bank.
Mantan kapten Celtic dan bek Skotlandia itu membahas masalah tersebut untuk pertama kalinya pada
hari Kamis karena kartu merahnya berarti ia tidak di izinkan melakukan wawancara pascapertandingan setelah pertandingan hari Sabtu.
“Saya jelas pergi ke ofisial keempat, yang berjarak 20 yard karena di situlah ofisial keempat berada di
stadion itu,” Caldwell menjelaskan kepada BBC Radio Devon.
“Jadi tidak ada cara untuk berkomunikasi dengan ofisial keempat kecuali Anda meninggalkan area teknis Anda. Saya tidak lari, dia bilang saya agresif, orang-orang yang mengenal saya, saya punya aksen Skotlandia.
Baca Juga :
“Jen (istri Caldwell) selalu mengeluh betapa agresifnya saya padanya, pada anak-anak, pada anjing – saya pikir itu aksen Skotlandia.
“Itu terdengar sangat agresif, tetapi saya tidak mengumpat, saya tidak berlari, menurut saya saya tidak agresif.
“Aksen dan bahasa Skotlandia saya agresif, tetapi ya, saya di keluarkan karena itu.”
Caldwell telah menerima surat dari otoritas sepak bola mengenai kartu merahnya, yang merupakan kartu merah keduanya tahun ini.
Pemain berusia 42 tahun itu diberi larangan bermain dua pertandingan dan didenda £2.750 setelah
dikeluarkan dari ruang ganti dalam kekalahan 2-1 di Wycombe Wanderers pada bulan Januari.
Tetapi Caldwell merasa gairahnya disalahartikan sebagai agresi.
“Saya pikir kita mendapatkan reputasi sebagai orang yang tidak disiplin ketika saya hanya berpikir kita
bersemangat dan menginginkan yang terbaik untuk klub sepak bola kita,” tambahnya.
Baca Juga :
“Saya tidak berpikir kita mendapatkan itu dan pada akhirnya saya membayar harganya dan saya mungkin
harus melihatnya harus berubah, dan mungkin mencoba dan mengubah aksen saya dan menjadi sedikit lebih ‘Inggris’.
“Saya jelas tidak bisa berbicara dengan aksen saya sendiri karena itu terdengar sangat agresif, jadi saya
harus mempertimbangkannya karena saya menerima bahwa hal itu tidak boleh terus terjadi.
“Tetapi kali ini saya benar-benar merasa itu sangat, sangat kasar – kartu kuning sudah lebih dari cukup.”

Leave a Reply