menangis setelah dipinjamkan -

SIMASBOLA – Kyle Walker mengatakan dia “ingin menangis” pada hari dia meninggalkan Manchester City

untuk bergabung dengan AC Milan dengan status pinjaman.

Walker pindah ke Milan pada bulan Januari dengan status pinjaman hingga akhir musim setelah tidak lagi

disukai oleh manajer City Pep Guardiola.

Berbicara di The Kyle Walker Podcast, bek Inggris itu menceritakan kesedihannya saat mengucapkan

selamat tinggal tidak hanya kepada rekan satu timnya di City, tetapi juga semua pelatih dan staf non-sepak bola di klub tersebut.

“Wanita di sana, Emma, yang akan berada di belakang meja kasir dan menyajikan makanan serta minuman – bahkan ketika saya melihatnya, saya ingin menangis,” kata Walker.

“Setiap hari saya mengucapkan [selamat] pagi kepadanya dan memeluknya, dan tiba-tiba saya tidak akan menemuinya lagi.

“Anda tidak memikirkan hal itu saat proses [transfer] berlangsung, tetapi saat Anda mengucapkan

selamat tinggal, itu sulit.”

Walker menegaskan bahwa ia tidak menaruh dendam terhadap City, yang telah memenangkan 13 trofi

utama bersamanya, tetapi mengatakan bahwa ia tidak dapat menolak klub Italia tersebut.

Baca Juga : Chelsea Vs Tottenham: Maresca Akui Salah, Ganti Pemain Terlalu Cepat

“Saya tidak memiliki kata-kata buruk, tidak ada hal negatif yang dapat dikatakan tentang City. Apa yang telah dilakukan klub itu untuk saya baik di dalam maupun di luar lapangan sungguh luar biasa,” katanya.

“Saat Anda menjauh dari zona aman, Anda berpikir tentang betapa beruntungnya Anda. Itu bukan berarti saya tidak menghormati klub lain tempat saya bermain, tetapi selama tujuh tahun di sana, saya rasa itu

tidak akan terjadi lagi di dunia sepak bola.” Walker menjelaskan bahwa kurangnya waktu bermain di City dan keinginannya untuk mencapai 100 caps bersama Inggris – saat ini ia telah bermain sebanyak 95 kali – juga menjadi faktor.

“Satu-satunya pemain kulit hitam lain yang mencapai 100 caps adalah Ashley Cole. Jika saya bisa menjadi pemain kulit hitam kedua yang mencapai 100 caps, itu akan menjadi kehormatan besar,” kata Walker.

“Merupakan kelegaan besar ketika [manajer Inggris Thomas] Tuchel menelepon saya dan kami berbicara. Saya bahkan berbicara tentang kepindahan ke AC Milan dengannya dan mengatakan saya ingin tetap di Eropa karena saya ingin mewakili negara saya.”