21 Desember 2024
Jadi Ganjal Pintu Selama 30 Tahun, Batu Meteorit Ini Harganya Rp 1.6 Miliar

Jadi Ganjal Pintu Selama 30 Tahun, Batu Meteorit Ini Harganya Rp 1.6 Miliar

Sebelum adanya gembok dan kunci, cara praktis agar pintu tidak membuka dan menutup sendiri adalah dengan mengganjalnya. Ada fenomena unik batu yang biasa di pakai untuk ganjal pintu punya nilai fantastis. Bahkan bisa di pakai untuk membeli rumah lengkap dengan pintu dan gemboknya.

Sebuah meteorit raksasa yang telah tersembunyi selama lebih dari 80 tahun di sebuah peternakan lokal di Michigan, Amerika Serikat akhirnya mendapatkan perhatian yang layak.

Di temukan oleh David Mazurek, batu luar angkasa berukuran 10 kilogram ini ternyata adalah salah satu yang terbesar yang pernah tercatat di wilayah tersebut.

Di lansir dari Central Michigan University (CMU), ahli geologi Dr. Sirbescu menjelaskan bahwa meteorit ini memiliki nilai finansial dan ilmiah yang luar biasa.

“Ini adalah spesimen paling berharga yang pernah saya miliki dalam hidup saya,” ujar Dr. Sirbescu pada tahun 2018.

Keunikan meteorit Edmore tidak hanya terletak pada ukurannya yang besar, tetapi juga pada cerita di balik penemuannya.

Ketika Mazurek membeli peternakan di Edmore pada tahun 1988, ia tanpa sengaja menemukan batu aneh yang di gunakan sebagai palang pintu gudang.

Di lansir Liputan6.com dari Science Alert, Senin (18/12/2023), setelah pertanyaan Mazurek kepada pemilik sebelumnya terungkaplah bahwa batu itu sebenarnya adalah meteorit.

Dengan penemuan ini, Mazurek dan Istrinya menemukan kawah yang di tinggalkan oleh meteorit dan menggali batu tersebut dari parit yang baru terbentuk.

Menariknya, pemilik sebelumnya itu mengklaim bahwa meteorit itu kini menjadi miliknya karena merupakan bagian dari propertinya.

Mazurek, tanpa menyadari potensi nilai meteorit, menggunakan batu luar angkasa tersebut sebagai palang pintu selama 30 tahun. Barulah ketika menyadari bahwa meteorit bisa bernilai mahal, Mazurek memutuskan untuk mengevaluasi batunya.

Setelah identifikasi oleh Dr. Sirbescu di CMU, meteorit Edmore berhasil di jual seharga $75.000 (sekitar Rp 1.6 miliar) kepada Planetarium Abrams Universitas Negeri Michigan. Sebagian dari hasil penjualan di janjikan untuk mendukung departemen ilmu bumi dan atmosfer CMU.

Tak hanya itu, Smithsonian dan sebuah museum mineral di Maine juga sedang mempertimbangkan untuk membeli meteorit ini. 1.6 Miliar

Dr. John Wasson, profesor emeritus di Universitas California, Los Angeles, yang ahli dalam meteorit besi, sedang melakukan analisis aktivasi neutron untuk menentukan komposisi kimianya.

Dr. Wasson sedang melakukan analisis aktivasi neutron untuk mengidentifikasi komposisi kimianya, dengan harapan analisis tersebut dapat mengungkap elemen langka yang dapat meningkatkan nilai meteorit ini.

Meski telah di jual, meteorit Edmore tetap menjadi sorotan dengan potongan-potongan mungkin akan di pajang di berbagai tempat.

Dengan semua perhatian ini, meteorit yang awalnya hanya menjadi palang pintu tua kini menjadi bintang di dunia ilmu pengetahuan dan koleksi berharga.

Josua Hutagalung, seorang pria berusia 33 tahun asal Kolang, Sumatera Utara, mendapatkan keberuntungan besar ketika meteorit jatuh tepat di atas atap rumahnya. Seberat 2,1 kilogram,

batu luar angkasa ini tidak hanya membuat lubang besar di ruang tamu rumah Josua, tetapi juga bernilai 1,4 juta poundsterling atau sekitar Rp 26 miliar.

Kejadian tersebut meninggalkan dampak besar, dengan batu meteorit yang melesak sedalam 15 sentimeter di dalam tanah di samping rumah Josua. Josua yang berhasil menggali batu tersebut mengatakan, meteorit masih hangat dan sebagian pecah saat di sentuh.

Meskipun umumnya harga meteorit per gram bervariasi, dengan varietas batuan murni termurah seharga 0,50 dolar hingga 5 dolar AS per gram,

batu ini tergolong langka dengan nilai yang signifikan, bahkan mencapai 1.000 dolar AS per gram untuk logam ekstra terestrial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *