22 Desember 2024
BMKG Ungkap Kemungkinan Penyebab Polusi DKI Sempat Mereda Ada yang beda dari kualitas udara DKI Jakarta dan sekitarnya di momen HUT RI ke-78.

BMKG Ungkap Kemungkinan Penyebab Polusi DKI Sempat Mereda Ada yang beda dari kualitas udara DKI Jakarta dan sekitarnya di momen HUT RI ke-78.

BMKG Ungkap Kemungkinan Penyebab Polusi DKI Sempat ‘Mereda’ di Momen HUT RI

BMKG Ungkap Kemungkinan Penyebab Polusi DKI Sempat Mereda Ada yang beda dari kualitas udara DKI Jakarta dan sekitarnya di momen HUT RI ke-78.

Aplikasi pemantau kualitas udara, Nafas Indonesia melaporkan nyaris seluruh wilayah di Jabodetabek berwarna kuning.

Artinya, polusi tidak lagi tinggi bahkan kualitas udara berada di level cukup baik.

Ini menjadi momen yang langka di laporkan sepanjang Juli hingga Agustus 2023.

Per hari ini Jumat (18/8), polusi udara DKI hingga Tangerang Selatan juga tak seburuk biasanya.

Bila di jam keberangkatan kerja selalu terpantau berada di zona merah atau udara buruk, kini laporan situs IQAir pukul 2 dini hari di DKI pada periode tersebut cukup baik.

Polusi udara baru memburuk di pukul 13:00 WIB siang, hingga turun kembali berwarna oranye di jam 15:00 dengan kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.

BMKG buka suara soal kemungkinan kualitas udara mulai membaik.

Menurut mereka, secara teori terkait perspektif cuaca, ada beberapa pemicu yang melatarbelakanginya.

Pertama, soal hembusan angin.

“Hembusan angin yang cukup kencang dapat membuyarkan kumpulan polutan di suatu wilayah sehingga bergerak menyebar,”

beber Plt Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani, menekankan nihil kemandekan udara dalam waktu tersebut,

Apa yang Terjadi?

sehingga polutan tidak menetap dalam jumlah tinggi di suatu wilayah.

Kemungkinan lain yang secara umum memicu udara lebih baik adanya hujan dengan intensitas signifikan sehingga memungkinkan terjadi washout polutan secara masif.

Namun, catatan BMKG tidak mencatat keadaan hujan di DKI Jakarta melainkan lagi-lagi angin relatif kencang dengan kecepatan mencapai 15 knot.

“Nilai kecepatan ini relatif lebih tinggi jika di bandingkan dengan wilayah lain di sekitarnya,

sehingga besar kemungkinan polusi udara pada periode tersebut terbuyarkan oleh angin,” sebut dia saat di konfirmasi detikcom Jumat (18/8/2023).

Sayangnya, fenomena itu tidak berlangsung lama. Kecepatan angin terpantau kembali menurun di malam hari.

Di luar penilaian analisis cuaca, BMKG tak menampik bila udara lebih baik juga di pengaruhi aktivitas mobilitas dengan moda transportasi.

“Perbaikan kualitas udara di Jakarta pada tanggal 17 Agustus tersebut juga sangat mungkin di pengaruhi oleh penurunan jumlah moda transportasi dan aktivitas industri yang libur pada tanggal tersebut,” katanya.

BACA JUGA : Ekonomi RI di Atas 5%, Menaker Beri Kode UMP 2024 Naik

BACA JUGA : Pemko Medan telah mengeluarkan Izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *