Barcelona rupanya masih memiliki dosa terhadap Lionel Messi. Raksasa Catalunya di laporkan masih memiliki utang sebesar Rp850 miliar.
Pada musim panas 2021, mimpi buruk yang di takuti oleh para penggemar Barcelona menjadi kenyataan.
Momen tersebut hadir saat Lionel Messi memutuskan pergi dari Barcelona.
Keputusan tersebut menandai berakhirnya kisah indah selama 21 tahun yang di goreskan Messi bersama Barcelona.
Jebolan La Masia itu harus mengucapkan selamat tinggal kepada Barcelona setelah klub memutuskan tidak memperbarui kontraknya.
Pada saat itu El Barca masih di pimpin oleh Josep Bartomeu sebagai presiden.
Di era tersebut kondisi ekonomi Barcelona sedang ambruk berat akibat di hantam pandemi COVID-19.
Semua pemasukan baik dari sisi penjualan tiket, merchandise, dan hak siar televisi gagal di raup oleh Barcelona.
Alhasil keuangan mereka mendapat rapor merah dan di nilai tidak layak untuk memberikan kontrak baru bagi Messi menurut aturan LaLiga selaku operator Liga Spanyol.
Pasalnya, Barcelona di anggap gagal untuk memenuhi kriteria ambang batas gaji pemain yang di tetapkan oleh Liga Spanyol.
Oleh karena itu, raksasa Catalunya harus merelakan Messi pergi secara cuma-cuma.
La Pulga lantas memilih bergabung dengan PSG untuk merajut kembali karier sepak bolanya.
Di ibu kota Prancis, Messi hanya bertahan selama dua tahun sebelum akhirnya pergi dengan status bebas transfer kembali pada musim panas 2023.
Namanya kembali di kaitkan dengan Barcelona pada bursa transfer musim panas 2023.
Kacau, Barcelona Masih Punya Dosa ke Messi, Ada Utang Rp850 Miliar
Namun, sang megabintang Argentina justru memilih Inter Miami sebagai pelabuhan berikutnya.
Pundi-pundinya di Amerika Serikat juga bertambah dengan sebagian dari pendapatan klub lewat siaran TV dan penjualan seragam Inter Miami oleh Adidas.
Bahkan baru-baru ini, Messi juga bisa meraup cuan lebih lagi dengan durasi dua tahun.
Tambahan cuan itu rupanya berasal dari utang Barcelona terhadap pemain berusia 36 tahun tersebut yang belum terbayarkan.
Utang tersebut berupa gaji yang d itunggak oleh Barcelona di masa Bartomeu.
Akibat hantaman pandemi COVID-19, pembayaran gaji dan bonus terhadap pemain tertunda, termasuk untuk Messi.
Pada mulanya klub menilai jika kondisi keuangan bakal membaik dalam waktu dekat.
Mereka bahkan yakin jika utang mereka terhadap Messi bakal lunas pada 2022.
Namun, perhitungan tersebut meleset lantaran neraca keuangan Barcelona tak kunjung stabil dan membaik.
Alhasil sampai saat ini mereka belum bisa memenuhi hak Messi dan coba di selesaikan setidaknya hingga 2025.
“Dosa” tersebut pada akhirnya masih di tanggung dan melekat oleh Barcelona.
Presiden Barcelona terkini, Joan Laporta, membenarkan adanya masalah utang kepada Messi.
Pihaknya berencana untuk melunasinya dalam kurun waktu dua tahun.
“Apa yang berutang kepadanya adalah penangguhan gaji yang telah di sepakati dengan dewan sebelumnya dan menghasilkan pembayaran yang belum selesai pada 2025,” kata Joan Laporta.
“Kami telah sepakat denga pengelola Liga Spanyol bahwa kami bakal menyerahkan sebagian dari kepemilikan dan pendapatan klub untuk Messi.”
“Kami juga telah menghubungi Jorge Messi selaku agen dari Messi terkait kondisi ini,” ujar pria asal Spanyol tersebut menambahkan.
Laporta beserta jajarannya perlu memutar otak lebih keras dengan kondisi tersebut.
Selain dana yang besar untuk renovasi Camp Nou, Barcelona juga mencoba menghindari Financial Fair Play (FFP).
Aturan ambang batas gaji pemain juga menjadi masalah tersendiri bagi El Barca.
Mereka di ketahui telah berhasil mendapatkan Ilkay Guendogan dan Inigo Martinez pada bursa transfer musim panas 2023.
Dengan demikian maka mau tidak mau merek perlu melonggarkan anggaran untuk biaya gaji pemain anyar, tetapi juga di wajibkan menjual pemain mereka di dalam skuad Xavi Hernandez.
Jika tidak, maka sanksi dan hukuman tegas bakal menimpa Barcelona.