Musim 2022-2023 menjadi musim yang indah bagi Manchester City dan Pep Guardiola.
Ambisi besar untuk meraih treble winners akhirnya berhasil terwujud.
Manchester City baru saja di nobatkan sebagai Raja Eropa usai memenangi duel kontra Inter Milan di final Liga Champions.
Trofi Si Kuping Besar menggenapi dua trofi sebelumnya yang di menangkan oleh The Citizens, yakni Liga Inggris dan Piala FA.
Bagi Pep Guardiola, torehan tersebut menjadi yang kedua kalinya dalam merengkuh tiga trofi mayor berbeda selama satu musim.
Sebelumnya pelatih asal Catalunya itu meraih treble winners bersama Barcelona di musim 2008-2009.
Namun, kesuksesan tersebut di tengarai menjadi awal dari berakhirnya era Guardiola di Etihad Stadium.
Pasalnya, laporan dari The Guardian menyebutkan bahwa pelatih berkepala plontos itu telah berikrar akan masa depannya.
Pep Guardiola di kabarkan tidak akan menambah masa baktinya bersama Man City setelah kontraknya berakhir pada Juni 2025.
Sebelumnya Guardiola sudah meneken kontrak baru pada November 2022.
Eks kapten Barcelona tersebut di sebut-sebut memiliki ambisi pribadi untuk menukangi timnas.
Prospek menangani tim sekelas timnas Brasil menjadi impiannya setelah sukses berkarier sebagai pelatih klub.
The Citizens menghormati keputusan yang di ambil oleh Guardiola.
Namun, pihak klub tidak putus asa untuk membujuk sang pelatih agar mau bertahan.
Kehilangan pelatih sekaliber Guardiola jelas menjadi pukulan telak bagi Man City.
Tsunami trofi, istilah dari warganet di Indonesia untuk menyapu bersih gelar bergengsi, bisa saja urung terjadi lagi sepeninggal Guardiola.
Berbagai gelar mengalir deras ke lemari kabinet tim sejak Guardiola mengambil alih kursi pelatih.
Manchester City mampu memenangi Liga Inggris (5 trofi), Piala Liga Inggris (4), Piala FA (2), Community Shield (2), dan Liga Champions (2).
Guardiola sendiri sampai saat ini masih belum membuat keputusan akan masa depan jangka panjangnya.