22 Desember 2024
Kegagalan meraih final Liga Champions dan mempertahankan gelar Liga Italia 2022-2023 membuat AC Milan mulai berpikir realistis.

Kegagalan meraih final Liga Champions dan mempertahankan gelar Liga Italia 2022-2023 membuat AC Milan mulai berpikir realistis.

Kegagalan meraih final Liga Champions

AC Milan malah di tinggal para suporter fanatiknya di saat mereka membutuhkan suntikan moral di Liga Italia.

Kegagalan meraih final Liga Champions dan mempertahankan gelar Liga Italia 2022-2023 membuat AC Milan mulai berpikir realistis.

Apalagi perjuangan AC Milan di Liga Italia juga belumlah usai.

Dengan kompetisi domestik menyisakan dua laga, penentuan nasib tim untuk musim depan bakal di tentukan dari hasil dua pertandingan tersebut.

AC Milan memang sedang berjuang untuk lolos ke kompetisi Eropa pada musim 2022-2023.

Lolos Liga Champions menjadi target utama sebelum kompetisi Liga Italia menyentuh garis finis.

Perkara untuk menembus empat besar bukanlah hal yang mudah bagi I Rossoneri.

Perbesar Status Raksasa, Man City Borong 3 Rekor Serba Seratus

Hingga pekan ke-36, mereka masih tertahan di peringkat kelima dengan koleksi 64 poin.

AC Milan defisit dua poin dari seteru sekota mereka, Inter Milan yang mengumpulkan 66 poin.

Pasukan Stefano Pioli juga masih rentan di salip oleh tim-tim di bawahnya, Atalanta (61 poin) dan AS Roma (59, tabungan 1 laga).

Kegagalan meraih final Liga Champions

Setelah berhasil meraih kemenangan telak 5-1 atas Sampdoria, fokus AC Milan bakal beralih pada duel melawan Juventus.

Grande partita pada giornata ke-37 Liga Italia tersebut bakal tesaji di Allianz Stadium, Minggu (28/5/2023) atau Senin pukul 01.45 WIB.

Tiga angka jelas di bidik oleh Sandro Tonali cs di markas Juventus demi menjaga asa bermain di kompetisi elite Benua Eropa.

Peluang Milan Merah-Hitam untuk menembus posisi empat teratas di klasemen juga besar mengingat adanya potensi pengurangan poin dari Juventus.

Unggul 34 Gol, Manchester City Cicil Status Jadi Raja Eropa Baru

I Bianconeri terancam pengurangan poin dalam skandal capital gain atau keuntungan modal dengan berpeluang melorot ke peringkat ke-8.

Namun, jelang duel menentukan itu, kabar tidak sedap menghampiri tim.

dari Milan News, ultras atau pendukung garis keras AC Milan di kabarkan telah memboikot laga tandang.

Di saat tim sedang membutuhkan dukungan moral, Ultras AC Milan justru memilih untuk tidak mendukung klub pada bentrokan kontra Juventus.

Suporter yang terbagi dalam Curva Sud dan Asosiasi Pendukung AC Milan (AIMC) telah merilis pernyataan perihal pemboikotan laga melawan Juventus.

Mereka juga mengajak aliansi pendukung I Rossoneri lainnya untuk bergabung dalam aksi mereka.

Gerakan yang di gaungkan ultras dan pendukung AC Milan tersebut tak lepas dari kebijakan Juventus.

Tambah 1 Assist, Lionel Messi Sah Jadi Penyerang Komplet, Haaland & Mbappe Lewat

Menurut laporan Milan News, harga tiket untuk laga tandang Juventus vs AC Milan menjadi salah satu penyebabnya.

Satu tiket pertandingan di banderol seharga 80 euro atau setara Rp1,28 juta.

Harga tersebut di anggap mahal oleh kalangan pendukung I Rossoneri.

Belum lagi adanya pemeriksaan yang di lakukan oleh pihak keamanan Juventus untuk mengunjungi Allianz Stadium.

“Juventus-Milan di jadwalkan pada Minggu 28 Mei, pertandingan mendasar baik untuk persaingan bersejarah maupun untuk pentingnya hasil bagi nasib kompetisi kami,” bunyi pernyataan dari Curva Sud dan AIMC.

Kegagalan meraih final Liga Champions

“Namun, dengan penyesalan besar, Curva Sud Milan dan AIMC secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan meninggalkan pertandingan tandang dan mengundang semua fan IRossoneri untuk melakukan hal yang sama.”

“Aksi di lakukan seiring harga tiket yang gila-gilaan yang di kenakan oleh Juventus (80 euro!!!), dan oleh metode penjualan sektor tandang.”

Satu Pemain Man City Malah Nangis saat Selebrasi Juara Liga Inggris

“Sudah lama di ketahui bahwa sepak bola tidak lagi sebuah pertunjukan dengan harga populer, tetapi kami percaya bahwa semuanya ada batasnya!”

“Arahan yang di ambil oleh banyak perusahaan tentang harga tiket adalah mengarahkan orang (keluarga di primis) menjauh dari stadion.”

“Sangat mendesak untuk menetapkan plafon maksimal pada tiket harga sektor tandang dan seterusnya, seperti yang telah terjadi selama bertahun-tahun di negara lain (Inggris dan Jerman misalnya).”

“Suporter yang terorganisasi tetap di Milan, kami mengundang semua Milanisti untuk melakukan hal yang sama!” tulis pernyataan dua kubu suporter tersebut.

Aksi boikot tersebut bukanlah kali pertama terjadi untuk laga di Allianz Stadium.

Sebelumnya kelompok suporter Fiorentina juga melakukan hal yang sama.

Mereka memprotes kebijakan yang mengharuskan setiap pendukung untuk mendaftar ke laman resmi Juventus untuk mendapatkan tiket laga tandang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *