21 Desember 2024

Torehan Prestasi Gregoria Mariska Tunjung Jadi Inspirasi Sektor Tunggal Putri

BOCORANSIMAS.com – Sukses tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung menjuarai turnamen Kumamoto Masters 2023 di Kumamoto, Jepang, Minggu (19/11/2023), menjadi catatan anyar bagi sejarah bulu tangkis di Tanah Air.

Bagaimana tidak? Kesuksesannya menundukkan wakil China, Chen Yu Fei, dengan skor kembar 21-12, 21-12 pada babak final menjadi yang pertama bagi tunggal putri Indonesia dalam menyabet gelar juara dari ajang berlevel BWF World Tour Super 500.

Sebelumnya, pebulu tangkis kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah, itu baru mengamankan gelar tertingginya pada level Super 300 dari turnamen Spain Masters 2023 yang berlangsung pada 28 Maret-2 April.

Setelah itu, Gregoria berpeluang menyandang gelar Super 500 perdananya di Malaysia Masters 2023. Sayangnya gelar debutnya harus tertunda lantaran hanya berhasil menjadi runner-up.

Namun kali ini, Kumamoto Prefecture Gymnasium menjadi saksi dari aksi Gregoria selama sepekan yang berjalan konsisten meski menghadapi lawan-lawan yang secara peringkat lebih di unggulkan.

Konsistensi tunggal putri peringkat ke-7 dunia itu terlihat dari lima pertandingan yang di ikuti, seluruhnya di menangi hanya dengan dua gim langsung.

Pada babak pertama atau 32 besar, wakil tuan rumah langsung menjadi korban yang di tekuk Gregoria dengan straight games. Ialah Nozomi Okuhara, yang langkahnya langsung terhenti dengan skor 21-19, 21-19.

Lalu pada babak 16 besar, giliran wakil Korea Selatan Kim Ga Eun yang harus menanggung alotnya pertahanan Gregoria dengan skor akhir 23-21, 21-12.

Barulah pada perempat final, napas Gregoria sedikit lega karena melakoni laga yang tak banyak drama. Berbekal skor 21-13, 21-16, Gregoria menundukkan Yeo Jia Min asal Singapura dengan cukup mudah.

Performa Gregoria belum menunjukkan titik turun hingga semifinal. Pada babak empat besar, Sabtu, Gregoria kembali merasakan kemudahan saat menghadapi Beiwen Zhang asal Amerika Serikat.

Torehan Medali Emas

Laga Gregoria kontra Beiwen tercatat menjadi pertandingan tercepat yang di lakoni wakil Indonesia, yaitu hanya 36 menit, dengan mencatatkan skor akhir 21-12, 21-13.

Kepastian Gregoria merebut tiket ke partai puncak pun menjadi tambahan bahan bakar motivasi baru baginya. Permainan yang solid dan strategi yang matang, membawa Gregoria kembali berjaya dengan kemenangan dua gim langsung.

Gelar debutnya pada ajang Super 500 itu di ikuti dengan rekor tidak kalah satu gim pun pada setiap pertandingan yang di mainkan.

Atlet kelahiran 11 Agustus 1999 itu secara mantap mengatakan bahwa gelar juara yang di raih hari ini jadi motivasi bagi dia untuk kembali, dan terus berprestasi.

Meski banyak turnamen Super 500 lainnya, Torehan Kumamoto Masters edisi tahun ini menjadi titik yang tak terlupakan pada karier bulu tangkisnya. Dia berharap Kumamoto menjadi langkah awal untuk terus melangkah dalam misi pencarian gelar internasional yang lebih bergengsi.

Ihwal pertandingan final hari ini, Gregoria menceritakan bahwa kunci kemenangannya atas tunggal putri peringkat ke-3 dunia itu ialah dengan bermain tenang.

Permainan Gregoria juga lebih termotivasi karena sudah bekerja keras dengan tekun berlatih di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur. Oleh karenanya, meski meladeni lawan yang lebih unggul, Gregoria mengaku sudah sangat siap dengan segala kemungkinan yang di hadapi.

Selain itu, Gregoria juga tak menampik bahwa dirinya di untungkan dengan penampilan Chen yang tidak dalam performa bagus hari ini. Wakil China itu banyak melakukan kesalahan sendiri, ungkap Gregoria.

Gregoria berharap prestasinya bisa menularkan motivasi bagi sektor yang dia naungi. Dia meyakini bahwa junior-juniornya di tunggal putri Pelatnas Cipayung sudah berada dalam tahap yang cukup matang untuk melaju ke tingkat berikutnya.

Melalui kemenangan hari ini, di harapkan adik-adiknya di pelatnas semakin termotivasi dan siap untuk bersaing secara sehat.

Torehan Medali Menjadi Penyemangat Para Junior

Kebanggaan tak hanya milik Gregoria dan organisasi induk bulu tangkis Indonesia. Tak ketinggalan pula Asisten Pelatih Tunggal Putri Pelatnas PBSI, Herli Djaenudin, yang ikut mendampingi Gregoria pun turut gembira.

Menurut Herli, sukses yang di petik Gregoria pasti akan melecut semangat para pemain sektor tunggal putri. Adik-adik Gregoria dipastikan makin termotivasi mengikuti prestasi seniornya, setelah dia menjadi kampiun dalam laga final yang mentas di Kumamoto.

Gregoria sudah pasti menjadi inspirasi yang memotivasi para juniornya yang juga mulai meretas merebut gelar-gelar juara pada berbagai level.

Sukses Gregoria itu menjadi awal kebangkitan sektor tunggal putri Pelatnas Cipayung yang selama ini prestasinya masih di bawah bila di banding sektor lain.

Herli menambahkan, kunci keberhasilan Gregoria menundukkan atlet peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020

itu adalah karena anak didiknya mengusung keinginan kuat untuk menjadi juara.

Padahal, saat turun bertarung di laga pamungkas, sebenarnya Gregoria tidak dalam kondisi prima. Kapalan di kedua telapak kakinya sudah robek. Dua kaki Gregoria terlihat di balut banyak kain pembebat.

Kembali di jelaskan oleh Herli, saat menghadapi Chen, Gregoria harus mengandalkan teknik sebagai senjatanya. Tidak boleh terbawa pola permainan lawan yang powerful, lalu variasi pukulan pun menjadi penentu.

Atas pencapaian tersebut, Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) menyampaikan ucapan selamat dan kebanggaan kepada Gregoria.

PBSI mengakui bahwa memang ada naik-turun prestasi bulu tangkis Indonesia, tapi hal itu di nilai sebagai dinamika yang harus dihadapi. Hal terpenting adalah bagaimana memastikan pembinaan terus berjalan baik dan evaluasi untuk peningkatan prestasi terus di lakukan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *